Senin, 09 November 2015

Resume IBD Bab 3




Ilmu Budaya Dasar
Bab 3
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A.     PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, untuk memahami alam semesta, dan untuk mengatur hubungan antar sesamanya manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Dalam IBD sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus.

B.     ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang disebut narative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Dalam kesusatraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a)     Prosa lama meliputi  :
1.       Dongeng
2.       Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

b)     Prosa baru meliputi :
1.       Cerita pendek
2.       Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi


C.      NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai niali-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.       Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan


D.     ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebgai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
                                                               
1.       Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut ‘pengalaman perwakilan’. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.

2.       Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui pusinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
                                                                    
3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
o   Penderitaan atas ketidakadilan
o   Perjuangan untuk kekuasaan
o   Konflik dengan sesamanya
o   Pemberontakan terhadap hukum tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar